Jelang Ulang Tahun Kota Palopo, Ditandai Prosesi Mappacekke Wanua

Uncategorized239 Dilihat

PALOPO – SwaraLatimojong, Minggu 28 April 2024.

Ritual Adat Mappacekke Wanua, diawali dengan prosesi ‘Mallekke Wae’, Minggu, 28/4/2024.

Sejumlah kegiatan digelar pada momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Palopo ke-22 tahun 2024 salah satunya Ritual Adat Mappacekke Wanua.

Rombongan dari pemerintah kota palopo yang dipimpin sekretaris DPRD Kota Palopo, Taufik bersama sejumlah pimpinan perangkat daerah menuju Istana Kedatuan Luwu bermaksud untuk meminta izin (Mangngolo) untuk mengambil Air Upacara Adat.

Rombongan diterima Cenning Luwu Andi Siti Huzaimah Mackulau Opu Daeng Ripajung bersama sejumlah pemangku adat.

Mallekke Wae merupakan prosesi pengambilan air suci yang dipimpin pemangku adat di Bubung Parani yang dilakukan pada pagi hari seiring terbitnya matahari di ufuk timur.

Bubung Parani (Turungeng) adalah sumber air suci yang digunakan oleh masyarakat adat zaman dulu pada setiap acara upacara adat berlangsung. Dimana air disimbolkan sebagai kebersihan, sarana untuk membersihkan segala noda, air juga merupakan kebutuhan paling vital bagi kehidupan setiap mahluk hidup dan juga menjadi simbol kesejahteraan.

Air suci yang diambil (ri lekke) melalui sebuah prosesi adat kemudian diarak dengan usungan adat (Sinrangngeng Lakko) diatas pangkuan seorang gadis remaja yang belum aqil balik sebagai simbol kesucian. Air suci itu diarak dari Istana Kedatuan Luwu menuju Kantor Wali Kota Palopo.

Dalam perjalanan atau pengarakan air, gadis remaja duduk diatas usungan adat dikawal oleh beberapa anak muda yang disebut Palluru Gau.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palopo, Magfirani Nassa, pada kesempatan itu mengatakan prosesi Mallekke Wae merupakan bagian dari ritual adat Mappacekke Wanua yang digelar dalam rangka peringatan HUT kota Palopo ke-22 tahun 2024.

“Dalam ritual Mappaccakke Wanua itu ada tiga prosesi yang digelar. Prosesi hari ini yakni Mallekke Wae, dimana kami mengambil air dari Bubung Parani yang ada di Istana Kedatuan Luwu yang kemudian diarak menuju Kantor Wali Kota untuk disemayamkan disana selama semalam dan dilakukan ritual Maddoja Roja, berjaga semalam suntuk yang diperuntukkan sebagai penjaga kesadaran”, ungkap Magfirani.

“Kemudian pada esok harinya akan dilakukan Mangeppii Wae, memercikkan air dengan maksud mensucikan daerah kita untuk menghilangkan hal-yang negatif.

“Kita berharap di HUT kota palopo yang ke-22 ini, kota palopo akan semakin dewasa dan pemerintahan kedepan akan lebih baik dan membawa keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat kota palopo”, ujar Magfirani.(rls/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed